Selasa, 27 Desember 2011

KULINER DI KOTA MADIUN DAN PONOROGO


Beberapa tempat kuliner yang wajib dikunjungi saat pergi ke kota Madiun dan Ponorogo

  1. Gado – Gado Pak Tomo (Jl. Biliton, Madiun)
Warung ini sudah lama berdiri. Menu yang ditawarkan adalah gado-gado dan tahu campur untuk makanannya, sementara untuk minumannya berbagai macam, namun yang paling enak menurut saya adalah Es campur dan Es Degan. Gado-gado disini menurut saya berbeda dari gado-gado yang biasa di jual. Yang membedakan adalah bumbu gado-gadonya yang khas, selain itu campuran sayur dari gado-gado in sangat tepat. Memang harganya lumayan mahal bagi kantong mahasiswa, namun harga berbanding lurus dengan kenikmatan dan pasti kenyang dan pingin nambah lagi.

  1. Es Dawet Kertobanyon
Salah satu es dawet yang enak di wilayah madiun, letaknya di desa kertobanyon, di pinggir jalan menuju ke Ponorogo. Penyajiannya juga masih sederhana, masih menggunakan periuk dari tanah liat. Isinya yaitu dawet, ketan hitam, jenang sumsum dan pisang susu. Rasanya maknyus. Jangan lupa mampir ya...





  1. Toko Sambel Pecel di jalan Delima



  1. Nasi Pecel Ponorogo



      5. Sate Ayam Ponorogo









      6. Es Dawet Jabung





Kamis, 17 November 2011

LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN PERTAMA

Ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam Lomba PMR. Ada beberapa hal yang harus di lakukan. Ini tidak tentu, tergantung pelatih masing-masing.

Kasus Trauma ( Nafas dan Nadi ada)
  1. Apa yang terjadi ?
  2. Kami dari PMR....... bisa membantu apakah di ijinkan
  3. Anggota pastikan keadaan aman
  4. Korban mengalami kasus trauma, anggota fiksasi kepala
  5. Lakukan cek respon
  6. Mas / mbak (dipanggil) sambil ditepuk pundaknya (respon / tidak)
  7. respon nyeri ( dicubit di lengan)
  8. Korban tidak sadar panggilkan bantuan/ambulan
  9. Buka jalan nafas
  10. Pastikan tidak ada sumbatan, sumbatan.......(ada/tidak)
  11. Lakukan cek nafas (dengan LDR) selama 3-5 detik, nafas..... (ada / tidak)
  12. Lakukan cek nadi (nadi karotis/leher) selama 5 -10 detik, nadi.....(ada/tidak)
  13. Lakukan pemeriksaan terarah, apakah ada perdarahan hebat
  14. Lakukan pemeriksaan fisik
  15. Kepala, dahi, pelipis, hidung, pipi, rahang atas, rahang bawah, dagu,(dengan penlinght) mata, hidung, mulut, telinga.
  16. Leher, bahu, tulang selangka, dada, tlg rusuk, punggung, kwadran kanan atas,kanan bawah, kiri atas, kiri bawah
  17. Panggul, tungkai kanan atas, lutut, tungkai kiri bawah, pergelangan kaki, punggung kaki, telapak kaki, jari kaki, cek GSS (gerak sensasi sirkulasi)
  18. Sama dengan yang kiri
  19. Lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, punggung tangan, telapak tangan, jari tangan, cek GSS (Gerak Sensasi Sirkulasi)
Setelah melakukan Perawatan
  1. Lakukan pemeriksaan berkala
  2. Respon
  3. Nafas
  4. Nadi
  5. Suhu
  6. Warna Kulit
  7. Cek Fisik ulang
Setelah Selesai
  1. Posisi angkat Pasien....
  2. dengan posisi 3-1 pasien dipindah di tandu
  3. Selimuti pasien cegah syok
  4. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (respon, nafas, nadi, suhu, warna kulit, luka-luka, pembalutan dan pembidaian)
  5. Posisi angkat tandu....
  6. Maju jalan.....

SELAMAT MENCOBA !!!!!

Sabtu, 15 Oktober 2011

DIKLATSAR 4 PMR SMP NEGERI 3 MALANG

Pada tanggal 23 - 25 September 2011, PMR SMPN 3 Malang mengadakan Diklatsar yang ke-4. Diklatsar diadakan selama 3 hari yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini oleh 45 peserta pada diklat ruang dan 33 peserta pada diklat lapang.

Pada hari Jumat peserta diberi pengetahuan tentang Perawatan Keluarga disertai praktek mencuci tangan. Pada hari Sabtu peserta diajari mengenai Pertolongan Pertama disertai praktek Penilaian Dini. Hari Minggu diisi oleh test sarta outbond.

Berikut foto-foto kegiatannya :

Upacara Pembukaan

Materi Perawatan Keluarga

 Praktek Mencuci tangan

DIKLAT LAPANG 
MINGGU 25 SEPTEMBER 2011
 Olahraga Pagi


Yel-yel Kelompok 

 Tes tulis Kepalangmerahan

Tes Praktek Mencuci Tangan 






OUTBOND....... 



PELANTIKAN ANGGOTA BARU.....

Rabu, 10 Agustus 2011

Konsep Kerja Cerdas




Quote:
Mula-mula ekonom Itali bernama Vilfredo Pareto (1848 - 1923) itu baru setengah kaget dengan hasil penelitiannya. Bahwa 80% kekayaan negara hanya dinikmati oleh 20% kelompok tertentu dari penduduk. Dengan kata lain, 80% dari penduduk hanya berkesempatan menikmati 20% dari kekayaan negara.

Katakanlah kalau diasumsikan jumlah penduduk seluruhnya mencapai 100 juta jiwa, berarti hanya 20 juta jiwa yang kaya raya dengan mendapat 80% kekayaan negara. Sisa penduduk yang berjumlah 80 juta jiwa hidup pas-pasan karena kue negara yang hanya 20% harus dibagi-bagi. Karena setengah kaget dengan hasil penelitian tersebut, Pareto kemudian mengadakan penelitian di lain negara, ternyata hasilnya sama atau hampir sama.
Quote:
Hasil penelitian Pareto ini sejak tahun 1897 akhirnya diresmikan menjadi sebuah rumus atau formula dengan berbagai macam nama: Pareto Principle; The Pareto Law; The 80/20 rule; The Principle of Least Effort; atau The principle of Imbalance.(kalo ada waktu akan ane jelasin satu-satu ) Konon karena Pareto dinilai kurang artikulatif dalam menjajakan temuannya ini berdasarkan perkembangan metodologi dan konteks penelitian, akhirnya mendorong para pakar untuk ikut terjun melengkapi rumus atau temuan yang dinilai sangat berguna bagi pencerahan peradaban manusia ini.

Tahun 1949, George K Zipf, seorang professor dari Harvard University, mengembangkan wilayah penelitian dengan menjadikan temuan Pareto sebagai acuan. Hasilnya bahwa manusia, benda-benda, waktu, keahlian, atau semua alat produksi telah memiliki aturan alamiah yang berkaitan antara hasil dan aktivitas dengan jumlah perbandingan mulai dari 80/20 atau 70/30. Contoh: Karena dianggap memberi pencerahan, rumus tersebut lalu diterapkan ke dalam pengembangan pribadi .

Ternyata para pakar di bidangnya masing-masing menemukan sesuatu yang kira-kira sama dengan temuan Pareto. Artinya jika bicara hasil, ketepatan proses, dan kualitas maka hal-hal tersebut erat hubungannya dengan how well atau how good are you doing, bukan how often dan how long.

Dengan kata lain hasil yang diperoleh ditentukan sejauhmana anda bisa bekerja secara cerdas. Beberapa contoh: Dalam dunia bisnis, untuk merebut pasar anda harus berpikir minimalistis dalam arti ketepatan strategi yang tidak melebihi kebutuhan pasar. Artinya temukan 20% dari strategi yang bisa merebut 80% daya tarik pasar dengan memberi 80% premiun solusi kepada 20% pelanggan setia.

Jangan mengobral strategi yang justru menghabiskan 80% cost padahal hanya akan menciptakan 20% rate of return (Mack Hanan, dalam Fast Growth Strategy, McGraw-Hill International, Singapore, 1987).

Penelitian dalam hal efektivitas dan efisiensi waktu menemukan bahwa 80% prestasi seseorang di bidang apapun diraih dari 20% waktu yang dikeluarkan. Dan 80% kebahagian hidup ditentukan dari 20% waktu yang digunakan untuk mencarinya.

Quote:
Tanyalah pada diri anda, berapa jumlah waktu yang benar-benar anda gunakan dalam kaitan dengan tujuan anda pergi ke kantor selain waktu macet, ngobrol, atau melamun, atau membicarakan persoalan lain dengan kawan kerja? Jika jawaban anda ternyata menggunakan rumus yang sebaliknya maka anda tidak memiliki perbedaan dengan orang lain dan itu sama artinya bahwa anda belum menerapkan cara kerja cerdas.
Aplikasi Kerja Cerdas Sebagai bangsa yang agamis sekaligus kaya budaya leluhur, sebenarnya seruan kerja cerdas ini bukanlah barang baru. Tetapi persoalannya lagi - lagi berupa tools yang tidak di-update.

Selain disampaikan dengan "bahasa langit" yang seringkali menafikan proses pemahaman secara ilmiah dan alamiah pun juga tidak dilakukan elaborasi kontekstual. Akibatnya pemahaman tentang ajaran agama dan budaya hanya bekerja pada persoalan yang bersifat minoritas dalam kehidupan nyata.
Quote:
Sebelum Pareto mengumumkan hasil penelitiannya dengan formula 80/20, kita sudah diajarkan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan mubazir atau yang tidak perlu. Sayangnya, ajaran mubazir yang kita pahami hanya sebatas kalau kita membuang makanan yang tersisa. Amat jarang kita berpikir mubazir secara profesi, ekonomi, atau strategi.

Untuk menjauhkan diri dari tindakan yang mubazir dalam kaitan dengan realisasi kerja cerdas harus dimulai dari langkah-langkah berikut:

Quote:

1. Fokus pada skala pengembangan
Jika anda yakin bahwa diri anda memiliki keunggulan atau bakat alamiah, disamping memiliki kelemahan yang diakibatkan oleh faktor heriditas atau lingkungan, maka yang benar-benar anda butuhkan adalah hidup dengan keunggulan tersebut secara cerdas (living with the advantage competitive factors). Hanya jika anda menemukan strategi hidup dengan keunggulan, maka anda akan keluar dari batas rata-rata prestasi lingkungan.

Sebelum itu, paling maksimal yang bisa anda capai adalah kualitas hidup seperti orang lain atau seperti yang diraih oleh sepuluh orang yang anda kenal paling dekat. Lalu ke mana keunggulan tersebut diarahkan? Jelas, keunggulan itu harus diarahkan untuk mengoptimalkan apa yang disebut dalam rumusan Pareto dengan 20% of determining factors (factor penentu).

Oleh karena itu, temukan apa saja yang menjadi faktor penentu keberhasilan anda dari sekian daftar kegiatan yang anda lakukan dalam hidup. Tinggalkan hal-hal yang tidak perlu dan fokuskan hanya pada hal-hal yang berpotensi untuk pengembangan diri.

Quote:

2. Berani Berkorban
Di dalam dunia yang sebesar ini terdapat sekian banyak "persoalan kecil" yang kalau anda tidak berani berkorban untuk memaafkannya bisa jadi persoalan itu akan mendominasi muatan pikiran anda yang akhirnya bisa membuat anda melupakan sisi keunggulan, cita-cita, fokus pengembangan diri, dan lain-lain.

Quote:
Contoh yang paling sederhana dan sering terjadi di depan mata kita adalah ketika sedang di jalan raya. Di luar dari persoalan tabrakan serius, terkadang hanya karena mobilnya tersenggol sedikit saja orang rela membuang banyak waktu dan kebahagiannya pergi ke kantor. Bahkan bisa berkembang ke arah baku hantam. Padahal kalau dimaafkan (mau berkorban sedikit dengan kehilangan uang beberapa ratus ribu saja untuk memperbaiki mobil yang lecet), maka semua urusan selesai. Auditlah pikiran anda, persoalan apa saja yang kalau anda memaafkannya tidak akan merugikan anda secara misi atau visi dan tidak mengganti isi pikiran anda dengan muatan negatif.
Untuk mengetahui apakah persoalan yang sedang anda hadapi tidak akan merugikan anda , gunakan standard audit berikut:

Quote:
o Apa saja yang menurut anda menjadi prioritas utama dalam kehidupan.
o Apa saja yang menurut anda didefinisikan sebagai persoalan penting dan tidak penting.
o Apa saja yang menurut anda didefinisikan sebagai persoalan darurat dan tidak darurat yang bisa jadi tidak penting dan tidak prioritas.
o Apa saja yang menurut anda didefinisikan sebagai persoalan "sampah" - tidak penting, tidak mendesak dan bukan prioritas utama.
Namun dalam hal ini anda perlu menyeleksi secara ketat dan hati-hati, sebab bahayanya kalau anda secara mudah memasukan persoalan ke tong sampah ini maka anda bisa terjebak untuk meninggalkan misi atau fokus hidup hanya karena alasan mempertahankan posisi atau kondisi yang ada. Jika anda terjebak maka akhirnya rumus yang terjadi bukanlah 80/20 tetapi sebaliknya.

Quote:

3. Membuat Sekat Pembatas
Pada akhirnya anda harus menentukan batasan-batasan tentang apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, apa modal yang dimiliki, dan akan kemana anda mengarahkan hidup anda. Dalam proses inilah terjadi seleksi dan pengecualian. Dari sekian luas dunia dan isinya, apa saja yang telah anda seleksi menjadi hal yang benar-benar anda inginkan sesuai format pondasi personal anda seperti: kiblat hidup, cita-cita, tujuan, target dan tindakan.

Semakin jelas anda memiliki format seleksi dan pengecualian, fokus pada pengembangan diri diiringi keberanian berkorban dengan memahami, mengakui, membuang sesuatu yang tidak dibutuhkan dalam diri anda, maka akan semakin jelas wilayah dunia yang menjadi "hak" anda sehingga semakin tersimpulkan apa yang menjadi determining factors to success itu. Artinya faktor penentu semakin sedikit dan semakin sederhana dan biasanya yang sederhana itu justru akan bisa bekerja optimal. Sementara yang cenderung pelik, ruwet dan kompleks biasanya mandul.
Quote:

"Work Smart Can Save Your Energy"



Bocah Misterius


bocah-misteriusBocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.
Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.
Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.
Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.
Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya. Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.
Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.
Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.
Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!
Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.
Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar.
“Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.
Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.
“Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya.
Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.
“Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..”
Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai.
Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. “Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!
Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?
Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?
Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?
Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!
Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?
Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?”
Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah.
Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.
“Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.
Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?
Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?
Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.
Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini.
Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!
Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?
Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?
Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?
Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”
Wuahh…, entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.
Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!
Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan.
Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.
Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.
Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Di tengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung.
Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman!
Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!
Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi.
Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.
Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.
Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar. Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.
Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.
Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.
Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya.
Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.
Selamat menjalankan ibadah puasa…
***
(Mansur, Yusuf, Bocah misterius : wisata hati / Yusuf Mansur. Bandung: Mizan, 2004)

Sabtu, 25 Juni 2011

AYO SIAGA BENCANA -BANJIR-



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Negara Indonesia memiliki aspek perkembangan ekonomi, teknologi sosial dan budaya. Seiring perkembangan waktu, masyarakat mengelola berbagai tambang, kayu, dll. Namun keadaan hutan terbatas, maka terjadi dampak yang menimbulkan kerugian seperti bencana, salah satunya adalah banjir. Bencana banjir hampir setiap kali melanda indonesia. Tetapi masyarakat tetap tidak sadar akan kebersihan lingkungan dan kelestarian alam, yang dapat mempengaruhi terjadinya bencana banjir.
Dari berbagai faktor alam yang dapat mempengaruhi terjadinya bencana banjir, faktor manusia juga dapat mempengaruhi terjadinya bencaha banjir. Salah satunya adalah penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi, membuang sampah sembarangan, dll. Kepedulian manusia pada lingkungan juga sangat berpengaruh pada dampak terjadinya bencana.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan
yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.


1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah :
1. Apa itu banjir ?
2. Apa saja akibat dari bencana banjir ?
3. Apa saja penyebab banjir ?
4. Bagaimana cara menghadapi banjir ?
5. Bagaimana cara mencegah banjir ?
6. Apa peran PMR dalam menghadapi dan mencegah banjir ?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan paper ini antara lain :
1. Memberi informasi kepada masyarakat tentang bencana banjir.
2. Menyiapkan masyarakat pada umumnya dan PMR pada khususnya untuk mengurangi dampak banjir.
3. Menyiapkan PMR dalam menghadapi banjir.


1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan paper ini antara lain :
1. Menyadarkan masyarakat akan bahaya banjir.
2. Mengetahui cara mencegah banjir.
3. Menyiapkan masyarakat pada umumnya dan PMR pada khususnya untuk menghadapi bahaya banjir.



BAB II
ISI

2.1 BANJIR
Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah yang ketinggiannya melebihi batas normal. Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, badai, gelombang pasang, atau peristiwa alam lainnya.
Banjir adalah bencana yang sering mendapat perhatian karena menimbulkan kerugian secara ekonomi bahkan korban jiwa. Penyebab banjir yang beragam di berbagai daerah di indonesia membuat kita harus selalu waspada dan mengenali tanda-tandanya. Ada berbagai tindakan yang perlu dilakukan sehubungan terjadinya banjir.
Pada bulan Januari 1953, pantai Belanda dan pantai bagian timur Inggris dilanda badai. Untuk menahan air, tentara Belanda mengangkut karung pasir ke daratan sepanjang garis pantai. Menjelang akhir bulan badai bersamaan dengan gelombang pasang yang tinggi. Air laut meluap melampaui tanggul yang melindungi daratan dan perumahan di Belanda. Gelombang dan badai itu manenggelamkan lebih dari 100.000 hektar tanah pertanian dan lebih dari 1.500 orang tewas tenggelam.

2.1.1 Penyebab Banjir
Banjir merupakan bencana alam, namun penyebabnya tidak hanya berasal dari alam. Manusia juga bertanggung jawab atas terjadinya banjir itu sendiri. Penyebab banjir antara lain :
1. Pendangkalan dasar sungai.
2. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi.
3. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong.
4. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat.
5. Pembuatan tanggul yang kurang baik.
6. Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
7. Penanganan sampah yang buruk.
8. Rusaknya bendungan atau saluran air.
9. Berkurangnya daerah resapan air.
10. Badai dan gelombang pasang.
11. Gempa yang menimbulkan tsunami.
Tentu saja banjir disebabkan turunnya hujan lebat. Tetapi, hujan lebat tidak selalu menyebabkan banjir.

2.1.2 Akibat Banjir
Bencana alam pastinya akan menimbulkan kerugian baik itu berupa materi maupun non materi. Kerugian atau akibat banjir antara lain :
1. Hanyutnya banda-banda, kadang juga ternak dan manusia.
2. Hancurnya bangunan akibat terjangan air dan benda-benda yang dibawanya.
3. Tanah longsor akan terjadi akibat pengikisan.
4. Menghambat transportasi darat.
5. Rusaknya areal pertanian.
6. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
7. Rusaknya areal pemukiman penduduk.
8. Sulitnya mendapatkan air bersih.
9. Epidemi penyakit, contoh: diare, demam berdarah, gatal-gatal, leptopirosis, dll.
10. Terhentinya kegiatan manusia, seperti tidak terselenggaranya kegiatan belajar di sekolah, perekonomian terhenti karena tutupnya kantor-kantor dan pasar, dll.
11. Korban harta, benda maupun nyawa.

2.1.3 Cara Mencegah Banjir
Meskipun banjir diakibatkan oleh alam, namun kita dapat mencegahnya dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Proyek jumat bersih.
Setiap hari jumat dikoordinir untuk melakukan kegiatan kebersihan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Tujuan kegiatan ini tentu saja agar lingkungan sekolah menjadi bersih.

2. Kerja bakti.
Setiap seminggu sekali perlu diadakan kerja bakti untuk melakukan kegiatan kebersihan di lingkungan masyarakat dan sekitarnya. Tujuan kegiatan ini tentu saja agar lingkungan rumah
dan sekitarnya menjadi bersih.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
Setiap saat perlu di biasakan membuang sampah pada tempatnya. Karena sampah juga dapat mengakibatkan terjadinya bencana banjir.


4. Prokasih.
PROKASIH (program kali bersih) perlu dilakukan agar sungai tetap bersih dan tidak tercemar sampah.
5. Tebang pilih tanam.
Pada saat menebang pohon perlu diperhatikan populasi pohon tersebut. Seusai menebang pohon tersebut perlu dilakukan penanaman kembali.


2.1.4 Ciri-Ciri Banjir
1. Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
2. Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
3. Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan manusia.
4. Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.
5. Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
6. Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
7. Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
8. Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.

2.1.5 Jenis-Jenis Banjir
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
1. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.

2. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.

3. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

2.1.6 Peran PMR Dalam Menghadapi dan Mencegah Banjir
Sebagai anggota PMR di unit sekolah masing-masing mempunyai peran dalam hal menghadapi dan mencegah bencana banjir. Peran tersebut antara lain :
a. Memberitahu apa yang kita ketahui pada keluarga, masyarakat, dan teman-teman kita.
b. Menghimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan mencegah banjir.
c. Memberi contoh pada keluarga, masyarakat maupun teman bagaimana cara mencegah banjir.

2.2 KESIAPSIAGAAN BANJIR
Hal-hal yang perlu di lakukan pada saat :
1. Sebelum Banjir
a. Ketahui sumber-sumber informasi dan pengumuman banjir.
Misalnya penjaga pintu-pintu air, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), pemerintah, dll.

b. Kenali tanda-tanda banjir sebelumnya, perhatikan dan bandingkan dengan situasi saat ini.
c. Periksalah saluran-saluran air. Bersihkan jika memang ada yang menyumbat.
d. Pastikan tempat-tempat pengungsian dan penyimpanan barang dan surat berharga jika terjadi banjir.
e. Buatlah rencana pengungsian. Pahami tindakan tanggap darurat (emergency) dan pertolongan pertama.
f. Persiapkan perlengkapan tanggap darurat dan pastikan semua anggota keluarga mengetahui tindakan pertolongan pertama.
g. Perhatikan rumah kita, jika tidak cukup kuat, upayakan memperkuatnya agar tidak hanyut.

2. Ketika Muncul Tanda-tanda Banjir
a. Perhatikan jika ada pengumuman banjirbaik melalui TV, radio, tempat ibadah, atau pemberitahuan langsung dari RT/RW.
b. Isilah tempat-tempat penampungan air bersih, pada saat banjir mungkin sekali air bersih akan tercemar.
c. Pindahkan peralatan rumah tangga yang berada di luar rumah pindahkan kedalam rumah atau ke tempat yang tidak terjangkau genangan air, jika dimungkinkan.
d. Simpanlah surat-surat atau dokumen penting di tempat aman dari datangnya air. Bungkus dengan bahan yang kedap air, misalnya kantong plastik.
e. Matikan aliran listrik dan keran air.
f. Informasikan pada tetangga apa yang kita ketahui.
g. Bersiaplah untuk kemungkinan mengungsi.

3. Pada Saat Banjir Di Luar Rumah
a. Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi dan lebih aman.
b. Hindari daerah-daerah genangan banjir. Bisa jadi ada arus kuat yang menghanyutkan.
c. Jangan berkeliaran di wilayah banjir baik menggunakan sampan/perahu maupun berjalan kaki.
d. Jangan sentuh tempat melekatnya kabel-kabel.
e. Awasi anak-anak, jangan biarkan mereka bermain-main di genangan air banjir.
f. Jangan minum air banjir.
g. Jika berada dalam kendaraan dan ketinggian air meningkat, lebih baik tinggalkan kendaraan dan bergeraklah ke tempat yang lebih aman.

4. Pada Saat Banjir Di Dalam Rumah
a. Tetap pantau perkembangan lewat TV dan radio, dan aktiflah mencari informasi dari RT/ RW.
b. Jika ada himbauan untuk mengungsi, segera lakukan!

5. Jika Harus Mengungsi
a. Jika ada himbauan mengungsi, segeralah lakukan. Lebih mudah dan aman mengungsi sebelum ketinggian air membahayakan.
b. Dahulukan anak-anak, orang cacat, dan orang lanjut usia.
c. Ikuti jalur-jalur evakuasi yang ditentukan. Jangan melalui jalur-jalur yang diinformasikan berbahaya.

6. Di Pengungsian
a. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir. Tunggu arahan pemerintah/pihak berwenang, jangan kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman.
b. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir. Bantulah orang-orang di sekitar (tetangga) atau mereka yang lemah (orang cacat, orang lanjut usia atau anak-anak).

7. Kembali Ke Rumah Setelah Banjir
a. Jangan langsung masuk rumah, berhati-hatilah mungkin ada bahaya-bahaya yang tersembunyi. Pakailah alas kaki.
b. Periksa kerusakan pada dinding, lantai, pintu dan atap.
c. Periksa kalau-kalau ada binatang. Seperti ular, serangga atau tikus yang mungkin berbahaya.
d. Perhatikan langit-langit dan dinding yang mungkin belah, terbuka dan roboh.
e. Periksa kabel dan alat-alat listrik yang terendam dalam air.
f. Periksa bahan-bahan yang mudah terbakar yang mungkin mengalir pada saat banjir terendam (minyak tanah, bensin, solar, spirtus dan lain-lain).
g. Buang bahan-bahan makanan yang terendam.
h. Periksa kerusakan septic tank (bak pembuangan WC) untuk menghindari pencemaran.
i. Periksa sumber air bersih dirumah, pastikan air yang akan dikonsumsi benar-benar bersih, tidak terkontaminasi.
j. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir.
k. Jangan memasukkan tangan ke dalam sudut ruangan atau lemari yang gelap dan tidak jelas isinya. Mungkin merupakan tempat sembunyi binatang yang terkena stres dari banjir, seperti tikus, serangga, dan binatang peliharaan.
l. Cuci barang-barang yang akan digunakan kembali dengan sabun anti kuman.
m. Tikus, dan lalat kerap berkeliaran sesudah banjir, jagalah kebersihan makanan.
n. Laporkan kerusakan fasilitas umum kepada pemerintah.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan bahasan di atas dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Banjir adalah peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah yang ketinggiannya melebihi batas normal.
2. Banjir dapat mengakibatkan :
a. Hanyutnya benda-benda, kadang juga ternak dan manusia.
b. Hancurnya bangunan akibat terjangan air dan benda-benda yang dibawanya.
c. Epidemi penyakit, contoh : diare, demam berdarah, gatal-gatal, dll.
3. Banjir disebabkan oleh pendangkalan dasar sungai, penanganan sampah yang buruk, rusaknya bendungan atau saluran air, berkurangnya daerah resapan air.
4. Ada banyak cara untuk mencegah banjir. Salah satunya adalah :
a. Proyek jumat bersih.
b. Kerja bakti.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Prokasih.
e. Tebang pilih tanam.
5. Peran PMR dalam mencegah dan menghadapi banjir adalah :
a. Memberitahu apa yang kita ketahui pada keluarga, masyarakat, dan teman-teman kita.
b. Menghimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan mencegah banjir.
c. Memberi contoh pada keluarga, masyarakat maupun teman bagaimana cara mencegah banjir.
6. Cara untuk mengahadapi banjir adalah :
a. Tetap pantau perkembangan lewat TV dan radio, dan aktiflah mencari informasi dari RT/ RW.
b. Jika ada himbauan untuk mengungsi, segera lakukan!
c. Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
d. Hindari daerah-daerah genangan banjir.
e. Jangan berkeliaran di wilayah banjir.
f. Jika ada dalam kendaraan dan ketinggian air meningkat, lebih baik tinggalkan kendaraan dan bergeraklah ke tampat yang aman.

3.2 SARAN
Saran penulis tentang pembahasan di atas, yaitu :
1. Mengingat bahwa materi di atas sangat berpengaruh dalam kehidupan, maka disarankan pada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar. Salah satu cara yang perlu dilakukan untuk menjaga lingkungan sekitar adalah tidak membuang sampah sembarangan, melakukan hidup bersih.
2. Bagi warga masyarakat yang mengetahui tentang bencana banjir, diharapkan bisa saling memberi tahu warga masyarakat lainnya.
3. Agar tercipta lingkungan bersih, perlu dilakukan kegiatan rutin untuk menjaga kebersihan, dan untuk mengatur tingkah laku warga masyarakat perlu adanya sanksi yang tegas namun mendidik bagi warga masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat.
4. Dalam seminggu sekali perlu diadakan kerja bakti, sehingga warga masyarakat termotivasi untuk melakukan hidup bersih.



DAFTAR PUSTAKA
PMI.2008.Ayo Siaga Bencana.PMI Pusat:Jakarta

Wawan Aditya.2009.Kepedulian Siswa Terhadap Kelestarian Lingkungan
Hidup.SMP Negeri 3:Malang

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=banjir&um=i&ie=UTF-
8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi

http://en.wikipedia.org/wiki/File:KPG_Tian_banjir.jpg

PMI(Palang Merah Indonesia), dan DRC(Denmark Red Cross). Siap
Siaga Menghadapi BANJIR.PMI