Definisi
kebakaran adalah suatu reaksi kimia suatu zat dengan okseigen yang terjadi pada
suhu tertentu. Selain itu kebakaran adalah suatu peristiwa kimia yang terlihat
secara fisik adanya zat terbakar dan berubah bentuk dengan menghasilkan panas
dan cahaya. Api merupakan salah satu bentuk energi. Kebakaran adalah energi
yang tidak terkendali
Teori Segitiga Api
Dalam
bahasa sederhana ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Hal itu
dinamakan segitiga Api seperti gambar dibawah ini :
Api
akan terjadi apabila 3 komponen tersebut
(panas,bahan dan api) bertemu. Apabila ada satu bagian yang tidak ada
maka tidak dapat timbul api. Contohnya apabila ada bahan dan panas namun tidak
ada oksigen maka api tidak dapat menyala. Demikian pula bila ada bahan dan
oksigen namun tidak ada panas maka juga tidak dapat menimbulkan api. Ada panas
dan Oksigen pun namun tidak ada bahan yang dapat terbakar maka api juga tidak
akan menyala.
Dengan
mengetahui segitiga api ini maka kita juga dapat melakukan penanganan apabila terjadi
kebakaran yaitu dengan menghilangkan salah satu dari ketiga unsur tersebut. Mengapa
kita harus segera memadamkan api? Karena api itu ibarat “monster” jadi harus
kita bunuh saat masih kecil, apabila sudah besar maka kita sulit untuk
mematikannya.
Menurut
Anda berapa waktu yang dibutuhkan api yang masih kecil menjadi api yang besar
dan tidak bisa dikendalikan. 1 menit,5 menit, 30 menit atau 1 jam. Dalam sebuah
percobaan di sebuah ruangan, api yang berasal dari rokok menjadi tidak
terkendali setelah 3-4 menit. Setelah itu api akan membakar semua benda yang
ada disitu dan sulit untuk padam sampai bahan yang bisa terbakar habis.
Klasifikasi Kebakaran
Di
Indonesia, klasifikasi kebakaran mengacu pada NFPA (standar Amerika). Ada 4
macam kebakaran yaitu :
- Kebakaran Kelas A
Terjadi pada
bahan bakar padat (kecuali logam) atau bahan bakar yang bila terbakar
meninggalkan residu (abu atau arang)
Contoh : Kayu,
kertas, karet, plastik, dll.
Ciri khusus :
Ø
Terdapat bara (kayu,arang,kertas)
Ø
Barang yang sulit /tidak ada gantinya
- Kebakaran Kelas B
Kebakaran
bahan bakar cair,grease dan gas
Contoh :
gasoline, solar, karosen, methan, dll
Ciri khusus :
Ø
Tidak
dapat bercampur air
Ø
Gas
mengalir
Ø
Karena
bereaksi dengan air
- Kebakaran Kelas C
Kebakaran
akibat peralatan listrik atau yang dialiri listrik
Ciri khusus :
Aparat listrik bertegangan dan peralatan
listrik
- Kebakaran Kelas D
Kebakaran
bahan logam.
Contoh :
magnesium, titanium, zirconium, sodium dan potasium
Ciri khusus :
bertemperatur tinggi
Metoda Pemadaman Api
Ada
5 metoda dalam memadamkan api, yaitu:
- Mendinginkan (Cooling)
Pengendalian
suhu kebakaran dengan maksud agar bahan bakar tidak cukup panas untuk
mengeluarkan gas/uap yang diperlukan dalam pembakaran. Pendinginan merupakan
bentuk nyata perpindahan panas, panas diserap oleh sarana pendingin (biasanya
air). Dari semua pemadam, air meyerap panas per volumenya lebih banyak dari
media pemadam lainnya. Selain itu air banyak tersedia dan mudah didapat.
- Mengurangi bahan atau mengambil bahan bakar (Starvation)
Metode ini
meliputi menutup kerangan supply minyak, memompa keluar minyak yang terbakar
dalam suatu tangki atau memindahkan benda yang belum terbakar. Dapat juga
diselesaikan dengan pengenceran bahan cair, seperti ethyl alkohol yang larut
dalam air
- Menutup bahan yang terbakar (Smothering)
Memadamkan
kebakaran dengan pemisahan oksigen dari unsur lain yang menyebabkan kebakaran.
Contoh umum adalahpemadaman kompor dengan menutupkan karung goni yang dibasahi.
- Mengurangi Oksigen (Dilution)
Metode ini
dapat dilakukan dengan menambahkan/menyemprotkan CO2 pada ruangan
yang terbakar.
- Memutus rantai reaksi api (Breaking Chain Reaction)
Dimana molekul
yang telah dipanaskan sebelumnya dikeluarkan dari kobaran api. Bahan kima
tertentu dapat memutuskan rantai api.
Bilamana
diberikan kedalam kobaran api dalam jumlah tertentu, benda ini menghalangi atom
dan melindungi dari kebakaran. Paling banyak digunakan adalah gas Hallon 1301
dan 1211, tetapi saat ini hallon tidak boleh digunakan lagi karena dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer.
Klasifikasi Jenis Alat Pemadam
Kebakaran
- Karbon Dioksida (CO2)
CO2
adalah bahan kimia yang tidak merusak dengan daya pemadaman yang efektif dan
bersih, mempunyai corong anti elektrostatik yang non konduktif dan sangat cocok
digunakan untuk cairan yang mudah terbakar dan bahaya kebakaran yang disebabkan
oleh listrik. Gas CO2 merupakan peralatan dan material yang tidak
berbahaya dan cocok untuk peralatan elektronik dan peralatan kantor modern. Kelemahannya
adalah dapat menimbulkan sesak nafas/gangguan pernafasan
- ABC Chemical Powder
Adalah serbuk
kimia kering yang aman dan serbaguna untuk memedamkan semua risiko kebakaran
kelas A,B,C dan D. Alat ini dibuat khusus untuk memadamkan api secara cepat yang
disebabkan oleh kain, kertas, kayu, listrik maupun cairan serta gas yang mudah
terbakar. Kelemahannya adalah meninggalkan bekas untuk sementara,menyebabkan
sesak nafas dan mengganggu pandangan mata. Kurang cocok di tempatkan di ruang
komputer dan kantin
- Foam (busa)
Merupakan
bahan kimia yang aman dan sangat ampuh untuk memadamkan api untuk kelas A dan
B. Sangat efektif untuk minyak dan cairan yang mudah terbakar dan menguap
dengan cara menyelimuti area yang disemprotkan untuk menghindari api yang dapat
menyala kembali. Kelemahannya adalah tidak dapat memadamkan kebakaran akibat
listrik dan meninggalkan bekas busa.
- Halotron 1
Merupakan
bahan kimia berupa gas cair yang saat ini digunakan sebagai Hallon 1211. Alat
pemadam api ini bersih,efektif dan tidak meninggalkan bekas serta efektif untuk
semua jenis kebakaran (A,B,C) dan tidak menghantar listrik. Kelemahannya adalah
di ruang tertutup membahayakan baagi manusia (beracun) selain itu merusak
lapisan ozon.